Perayaan Halloween di Arab Saudi Bukti Pendangkalan Akidah Oleh Sistem Sekuler

Sekularisme yang diterapkan dalam kehidupan saat ini telah berhasil mendangkalkan akidah umat Islam. Hal ini semakin meyakinkan kita akan urgensi sistem kepemimpinan Islam, sebuah sistem kepemimpinan yang menerapkan Islam secara kaffah yang mampu menjaga akidah.
Oleh Eli Ermawati
(Pegiat Literasi)
JURNALVIBES.COM – Beberapa waktu lalu ramai diperbincangkan negara pemilik dua kota suci, yakni Arab Saudi yang telah melakukan perayaan festival Halloween, di mana negara tersebut penduduknya mayoritas Muslim.
Melansir dari Jakarta CNN, Arab Saudi dilaporkan menyelenggarakan festival Halloween pada 31 Oktober lalu. Padahal pemerintah kerajaan Islam tersebut selama ini melarang perayaan semacam itu. Acara perayaan Halloween itu dijuluki” Scary Weekend” yang berlangsung pada Kamis dan Jumat pekan lalu di Boulevard Riyadh. Orang-orang berdatangan ke pesta itu mengenakan kostum menakutkan dan pakaian mewah.
Kata Halloween berarti malam yang dikuduskan atau malam suci. Mengutip dari Wikipedia, (The American Desk Encyclopedia) Halloween berawal dari festival Samhain, yakni perayaan pagan bangsa Celtic untuk menyambut pergantian musim panen menuju musim dingin. Dan dirayakan setiap malam 31 Oktober sampai 1 November.
Mereka meyakini pada malam tersebut, gerbang dunia roh dengan manusia sedang terbuka sehingga roh jahat berkeliaran bebas dimalam tersebut. oleh karena itu siapa pun yang menggunakan pakaian atau kostum hantu, setan atau roh jahat akan aman dari gangguan roh jahat. Kemudian festival ini diadopsi oleh kekristenan menjadi hari memperingati orang suci, hallow eve atau Halloween.
Jika dilihat dari sejarah bisa dipahami bahwa Halloween tidak lain berasal dari paganisme orang kafir yang diadopsi oleh kekristenan untuk memperingati orang-orang suci mereka. Jadi sama sekali tidak ada hubungannya dengan Islam. Maka dari itu perayaan Halloween di Arab merupakan suatu yang memperlihatkan kedangkalan akidah. Kita tahu bahwa negeri Arab ini penduduknya mayoritas Muslim bahkan bisa dikatakan negeri paling Islami, justru malah mengikuti budaya orang-orang Barat. Tanpa disadari umat Muslim semakin jauh dari ajaran agamanya.
Demi kesenangan semata dan meraup cuan, akidah pun digadaikan, pada akhirnya terlihatlah negeri Arab oleh dunia ini yang tidak berbeda dengan negara kufur lainnya yang merayakan hari raya agama selain Islam.
Dikisahkan dalam hadis riwayat Muslim, Rasulullah Saw. bersabda “Sungguh kalian benar-benar akan mengikuti orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sehingga sekiranya mereka masuk ke dalam lubang biawak sekalipun kalian pasti akan mengikuti mereka.” Kami bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah mereka itu kaum Yahudi dan Nasrani?” Beliau menjawab: “Siapa lagi kalau bukan mereka?”
Mirisnya lagi, masyarakat Arab Saudi tidak melihat dengan lensa akidah Islam sehingga perayaan Halloween hanya sekedar hiburan dan tidak membahayakan.
Mengutip dari Arab News oleh Kompastv.com, Abdurahman, warga Saudi, mengaku tidak tahu soal hukum halal-haram perayaan Halloween yang kerap menjadi kontroversi di Timur Tengah (Sabtu,29/10).
Negeri-negeri Muslim bahkan menjadikan kaum kafir Barat sebagai rujukannya padahal mereka adalah musuh yang nyata bagi umat Muslim. Halal dan haram tidak lagi menjadi acuan dalam melakukan segala hal. Ini mengartikan bahwa kehancuran Islam sudah di depan mata. Kondisi Arab Saudi saat ini merupakan alarm bahaya bagi dunia Islam. Jika terus dibiarkan maka akidah umat Muslim seluruh dunia akan semakin terancam, sebab keadaan yang terjadi di Arab Saudi saat ini bisa membuat umat Islam lain mengikuti jejaknya bahkan mengaminkannya.
Sekularisme yang diterapkan dalam kehidupan saat ini telah berhasil mendangkalkan akidah umat Islam. Hal ini semakin meyakinkan kita akan urgensi sistem kepemimpinan Islam, sebuah sistem kepemimpinan yang menerapkan Islam secara kafah yang mampu menjaga akidah. Wallahu a’lam bishawab. []
Editor: Ulinnuha; Ilustrator: Fahmzz
Photo Source by unsplash.com
Disclaimer: JURNALVIBES.COM adalah wadah bagi para penulis untuk berbagi karya tulisan bernapaskan Islam yang kredibel, inspiratif, dan edukatif. JURNALVIBES.COM melakukan sistem seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan JURNALVIBES.COM. Silakan mengirimkan tulisan Anda ke email redaksi@jurnalvibes.com