Motivasi

Cukup Allah Bagiku

Alangkah indahnya jika sudah tertanam kalimat, ‘Hasbunallah wani’mal wakiil (Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah sebaik-baik Sandaran)


Oleh: Cicih Yuningsih Irawan, M.Pd. (Hijrah Consultant)

JURNALVIBES.COM – Pernahkah kita merasakan suatu kondisi yang benar-benar mengharuskan kita sendirian? Bukan karena kita memilih untuk sendiri, tapi memang kondisi yang memaksa kita untuk sendirian. Tak ada satu orang pun yang menemani kita. Kadang kala ada yang menemani, tapi tetap tak bisa mengerti kita. Ada juga yang mengerti kita, namun secara fisik berjauhan, tak bisa bersandar di pundaknya, memeluk sembari menumpahkan air mata. Saat ingin berkomunikasi lewat gawai, Allah takdirkan kuota internet habis, baterai habis, mati lampu dan tak ada secercah cahaya pun. Hanya tersisa seonggok diri yang kesepian dalam kegelapan malam. Apakah seperti ini alam kubur? Gelap gulita tanpa ada tanda-tanda kehidupan selain jiwa raga kita. Bedanya, mungkin alam kubur lebih sempit dari pada kamar sederhana berukuran 3×3 meter ini. na’udzubillahi min dzaalik..

“Allah, aku mohon segera nyalakan listrik ini. Aku janji, setelah terang benderang aku ingin sibukkan diriku dengan membaca dan menghafal ayat-ayat-Mu. Aku ingin ­nge-charge gawai agar aku bisa menelepon orang tuaku yang senantiasa sabar menunggu kesibukanku. Aku janji akan melakukan banyak hal positif.” Ini masih di alam dunia, dimana aliran listrik masih bisa ditangani oleh campur tangan manusia. Bagaimana ketika di alam akhirat? Tiba-tiba kita tertidur di dunia, kemudian dibangkitkan di akhirat dalam keadaan gelap gulita. Ingin kembali ke dunia untuk kembali mengumpulkan bekal agar nyaman hidup di dunia, namun tak bisa. Sebab hanya Allah yang berhak menghidupkan dan mematikan kita.

Banyak cara yang Allah berikan untuk mengingatkan hamba-Nya akan alam akhirat. Salah satunya dengan memberikan kita kondisi sempit di dunia. Tak heran jika Allah tegaskan kita agar melakukan lima perkara sebelum lima perkara, “Lapang sebelum sempit”. Leha-leha ketika lapang dapat membuat kesempitan kita semakin sempit, sebab kelapangan kita tak digunakan dengan efektif untuk mengumpulkan energi positif untuk dapat dicairkan saat kondisi kita benar-benar sempit.

Siapa yang kita ingat saat kondisi benar-benar mengharuskan kita berjalan sendiri? Allah. Barang siapa mengingat Allah, maka hati akan menjadi tenang. Tak heran ketika dalam kondisi sempit, banyak insan yang mengingat Allah. Namun berapa banyak jiwa yang dapat mengingat Allah di saat kondisi lapang? Allah seolah-olah sekadar pelampiasan di saat kita butuh saja. Padahal, sejatinya setiap saat kita memang butuh Allah. Namun terkadang kita melupakan syukur saat kita lapang.

Sudahkah dalam hati kita tertanam kalimat, ‘cukup Allah bagiku?’ Jika kita sudah bisa menanamkan kalimat, ‘cukup Allah bagiku’, di manapun kita berada, akan selalu bersemangat dan tenang dalam ibadah, tidak ada sedikit pun berharap pengakuan dari manusia. Kemudian tak berekspektasi tinggi terhadap manusia, karena dalam hati mencukupkan Allah sebagai maha segalanya. Alangkah indahnya jika sudah tertanam kalimat, ‘Hasbunallah wani’mal wakiil (Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah sebaik-baik Sandaran) yaitu Allah cukup bagi orang yang bertawakal kepada-Nya, yang berlindung kepada-Nya, Dialah yang menghilangkan ketakutan dari seorang yang sedang takut, Dia melindungi orang yang meminta perlindungan, Dialah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Barangsiapa yang berloyal kepada-Nya, meminta pertolongan-Nya, bertawakal kepada-Nya, serta menyerahkan segala urusannya kepada-Nya, maka Allah akan melindunginya dengan penjagaan-Nya dan naungan-Nya. Barangsiapa yang takut kepada-Nya dan bertawakal kepada-Nya maka Allah akan menjadikannya aman dari segala yang ia takutkan dan kawatirkan. Serta Allah akan mendatangkan baginya seluruh kemanfaatan yang ia butuhkan.[]


Photo Source by Pexel

Disclaimer: JURNALVIBES.COM adalah wadah bagi para penulis untuk berbagi karya tulisan bernapaskan Islam yang kredibel, inspiratif, dan edukatif. JURNALVIBES.COM melakukan sistem seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan JURNALVIBES.COM. Silakan mengirimkan tulisan Anda ke email redaksi@jurnalvibes.com

Show More

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Articles

Back to top button