Opini
Trending

Belajar dari Khalifah Umar bin Khaththab Saat Terjadi Bencana

Pemimpin sebuah negara yang tanggap ketika bencana datang, sampai ia sendiri tidak mementingkan dirinya sebelum rakyatnya terurus adalah sosok pemimpin yang dirindukan, pemimpin yang peduli dan cinta pada rakyatnya.


Oleh Rika Ummu Arfa
(Ibu Rumah Tangga & Pendidik Generasi)

JURNALVIBES.COM – “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (TQ.S Ar-Rum : 40)

Bumi pertiwi sedang menangis, Indonesia sedang berduka. Karena bencana terjadi dimana-mana.

Seperti dilansir Kompas.com, (26/11/2022), Cianjur diguncang gempa dengan magnitudo 5,6 DR, ratusan infrastruktur dan fasilitas publik rusak. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 526 infastruktur rusak, yakni 363 bangunan sekolah, 144 tempat ibadah, 16 gedung perkantoran, dan tiga fasilitas kesehatan. Sedangkan jumlah rumah warga yang rusak sebanyak 56.320 unit.

Semakin hari korban meninggal dunia akibat gempa bumi Cianjur semakin bertambah sampai dengan sabtu 26 November 2022 tercatat 318 orang, dan tim SAR gabungan telah menemukan delapan orang korban sehingga jumlah korban hilang ataupun masih dalam status pencarian berjumlah 14 jiwa. (bbc.com).

Gempa-gempa susulan terus terjadi hingga Jum’at tanggal 24 November 2022 terjadi 202 kali gempa. Tentu saja banyak rumah dan fasilitas yang rusak, memerlukan biaya yang tidak sedikit. Walaupun pemerintah menjanjikan biaya 50 juta untuk rumah yang rusak parah, dan 20 juta untuk yang rusak ringan, rasanya tidak akan cukup untuk membangun dan memperbaiki kembali yang sudah hancur dan rusak.

Bangunan-bangunan pengganti diharapkan yang tahan gempa dan tentu saja biayanya sangat besar. Curah hujan yang tinggi, daerah pegunungan, banyaknya jalan-jalan yang rusak menyebabkan bantuan susah untuk didistribusikan. Banyak daerah yang belum mendapatkan bantuan.

Di saat Cianjur sedang berduka, di Ibukota Jakarta ada acara pertemuan akbar relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tergabung dalam Gerakan Nusantara Bersatu di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada Sabtu, 26 November 2022. Salah satu agendanyaadalaj shalawat qubro tapi ternyata sampai akhir acara tidak ada. (Tempo.co, 26/11 2022).

Dalam acara tersebut presiden memaparkan sejumlah pencapaiannya selama memerintah, terutama di bidang infrastruktur. Pada kesempatan itu juga menjabarkan sejumlah catatatan yang dianggap penting untuk dicermati oleh relawan terkait sosok dan kriteria calon presiden 2024.

Sangat disayangkan adanya pertemuan relawan di tengah bencana gempa Cianjur yang hingga saat ini masih membutuhkan pertolongan dan bantuan. Pertemuan besar tersebut tentunya menghabiskan biaya besar. Apalagi di tengah suasana politik menjelang pemilu 2024, pertemuan dengan relawan ‘rawan’ dengan kepentingan ‘pribadi’ dalam hal jabatan/kekuasaan. Adanya ‘penipuan kegiatan’ makin menguatkan dugaan tersebut.

Sungguh berbeda dengan sikap Khalifah Umar bin Khaththab ketika terjadi paceklik di Madinah, yang menahan dirinya untuk tidak makan enak karena begitu prihatin dengan nasib rakyatnya. Tidak ada perlakuan khusus terhadap Kahlifah Umar selama musim paceklik. Beliau berkata “Akulah sejelek-jeleknya kepala negara, apabila aku kenyang namun rakyatku kelaparan.” Masya Allah beliau selalu mementingkan rakyatnya.
Khalifah Umar selalu tanggap dengan apa yang dibutuhkan oleh rakyatnya, begitu juga ketika menangani bencana alam yang datang. Karena Beliau sadar bahwa harus mempertanggungjawabkan kepemimpinnnya.

Sebagaimana sabda Rasulullah saw, yang diriwayatkan Imam Bukhari:
“Imam adalah pengurus rakyat dan dia bertanggung jawab atas rakyat yang diurusnya.”

Itulah Sepenggal kisah dari khalifah Umar bin Khaththab, di mana seorang pemimpin sebuah negara yang tanggap ketika bencana datang, sampai ia sendiri tidak mementingkan dirinya sebelum rakyatnya terurus.
Pemimpin seperti ini yang kita rindukan, yang peduli dan cinta pada rakyatnya, hanya bisa ditemui saat Islam tegak di bumi Allah Swt. Wallahu a’lam bishshawab. []

Editor: Ulinnuha; Ilustrator: Fathzz


Photo Source by Bing.com

Disclaimer: JURNALVIBES.COM adalah wadah bagi para penulis untuk berbagi karya tulisan bernapaskan Islam yang kredibel, inspiratif, dan edukatif. JURNALVIBES.COM melakukan sistem seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan JURNALVIBES.COM. Silakan mengirimkan tulisan Anda ke email redaksi@jurnalvibes.com

Show More

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Articles

Back to top button