Opini
Trending

Pemuda Muslim Pengidap Krisis Identitas

Umat merindukan pemuda yang cerdas dan bertakwa, dan memiliki kepribadian tangguh, semua itu akan terwujud jika para pemuda memiliki ketakwaan yang kokoh, menerapkan semua aturan Islam dalam kehidupannya.


Oleh Nuru Husna, S.Pd.
(Pendidik SMPT Muhammaddiyah Blangkejeren dan Aktivis KosMus Galus)

JURNALVIBES.COM – Berangkat dari kata ‘krisis’, yang menurut KBBI adalah suatu kondisi atau keadaan yang berbahaya. Krisis biasanya terjadi pada bidang ekonomi, kebudayaan, politik, moral dan masih banyak lagi. Sedangkan ‘identitas’ menurut KBBI adalah ciri-ciri atau keadaan khusus seseorang. Jadi, krisis identitas adalah suatu keadaan yang berbahaya di mana saat seseorang tidak mengenal jati dirinya yang sesungguhnya. Lalu bagaimana jika hari ini banyak pemuda Muslim yang mengidap penyakit krisis identitas?

Padahal sejatinya, pemuda adalah corong perubahan suatu bangsa dan agama, di tangan pemuda kebangkitan peradaban dapat diraih. Pemuda adalah tonggak bagi kemajuan dan pembangunan bangsa. Generasi muda menjadi komponen penting yang perlu dilibatkan dalam pembangunan sebuah bangsa. Hal ini dikarenakan generasi muda memiliki fisik yang kuat, pengetahuan yang baru, inovatif dan juga memiliki tingkat kreatifitas yang tinggi.

Namun, sayangnya hari ini kita harus menghadapi kenyataan yang pahit, pemuda yang diharapkan tenaga, jiwa dan raganya malah terkapar karena mengidap krisis identitas. Kehidupan dunia kapitalistik telah merenggut peran pemuda yang sebenarnya. Kesenangan hidup yang semu menjadikan pemuda lupa akan jati dirinya. Potensi pemuda digenjot hanya untuk meraih materi semata, pemikiran mereka di racuni dengan ide-ide liberal (gaya hidup bebas), seperti fun, food, fashion, film, faith dan song. Tak cukup sampai disitu, para pemuda Muslim mereka kotori identitasnya dengan gerakan moderasi beragama yang bergerak aktif didunia mereka.

Kapitalime telah menjadikan pemuda Muslim takut akan identitas keislamannya. Takut menjadi Muslim yang taat agama karena khawatir dianggap terrorisme, radikalisme, dan intoleran yang pada dasarnya merupakan senjata yang mematikan dari para kapital untuk melemahkan pemuda Muslim sehingga jauh dari kebangkitan Islam. Akhirnya para pemuda Muslim merasa cukup hanya dengan menjalankan perkara mahdhah saja, menjadi Muslim yang biasa-biasa saja. Padahal sudah jelas Allah berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 208

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ادْخُلُوْا فِى السِّلْمِ كَاۤفَّةً ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.”

Menurut tafsir ayat tersebut. Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan. Kata as-silm atau as-salm di sini berarti Islam. Laksanakanlah Islam secara total, tidak setengah-setengah, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan yang menyesatkan dan memecah belah kamu. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu. Ayat ini diturunkan berkaitan dengan seorang Yahudi bernama abdullah bin Salam. Ia memeluk Islam tetapi masih mengerjakan sejumlah ajaran Yahudi, seperti mengagungkan Hari Sabat dan enggan mengonsumsi daging dan susu unta.

Dari ayat di atas sudah sangat jelas bahwa Allah memerintahkan hambanya masuk kedalam Islam secara menyeluruh bukan setengah-setengah, dalam artian segala bidang kehidupan kita harusnya menjalankannya sesuai dengan syari’at Allah, dan ini membutuhkan peran sebuah negara dalam menerapkannya sehingga dapat menciptakan para pemuda yang ideologis terhadap agamanya.

Namun sayangnya, negara yang menerapkan sistem kapitalis hari semakin menjauhkan para pemuda dari identitasnya sendiri sebagai Muslim. Serangan islamofobia mereka ciptakan agar pemuda semakin jauh dari agamanya. Karena jelas sistem hari ini berdiri diatas akidah sekuler yaitu pemisahan agama dari kehidupan.

Maka, dengan kondisi seperti ini maka sudah selayaknya kita orang-orang yang tercerahkan dengan Islam, berusaha menyadarkan para pemuda untuk kembali ke identitas aslinya, yaitu Islam. Menjadi pemuda yang sebenarnya yaitu seperti pemuda gambaran pada masa peradaban Islam yang lalu.

Bagaimana kita melihat Ali bin Abu Thalib orang kedua yang masuk islam setelah bunda Khadijah, dan adalah seorang pemuda yang cerdas lagi berani. Kemudian bagaimana kita lihat sosok Muadz bin Jabal di usianya yang masih muda diutus langsung oleh Rasulullah menjadi Wali di Yaman, dia merupakan sosok pemuda yang berguru langsung kepada baginda Nabi, ketika ditanya Rasulullah dengan apakah dia akan memutuskan perkara?,dia menjawab dengan Al-Qur’an, ketika tidak bisa, maka dengan hadis, jika tidak juga maka dengan ijtihad.

Kita lihat juga bagaimana sosok Muhammad Al Fatih sang penakluk konstatinopel di usianya yang cukup muda yaitu 21 tahun dan hebatnya lagi rahasia keberhasilannya hanya satu, sejak dia baligh dia tidak pernah meninggalkan salat malam dan rawatibnya.

Bahkan kisah ini telah lama dikabarkan oleh Rasulullah melalui hadisnya :
“Sesungguhnya akan dibuka Kota Konstantinopel, sebaik-baik pemimpin adalah yang memimpin saat itu, dan sebaik-baik pasukan adalah pasukan perang saat itu.” (HR. Imam Ahmad 4/235, Bukhari 139).

Pemuda seperti inilah yang kita harapkan, pemuda yang cerdas dan bertakwa, dan pemuda seperti ini hanya akan kita lihat pada masa kejayaan Islam. Wallahu a’lam bishawab. []

Editor: Ulinnuha; Ilustrator: Fahmzz


Photo Source by istockphoto.com

Disclaimer: JURNALVIBES.COM adalah wadah bagi para penulis untuk berbagi karya tulisan bernapaskan Islam yang kredibel, inspiratif, dan edukatif. JURNALVIBES.COM melakukan sistem seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan JURNALVIBES.COM. Silakan mengirimkan tulisan Anda ke email redaksi@jurnalvibes.com

Show More

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button