Opini

Pembajakan dan Perusakan Generasi

Dalam membangun negara yang sejahtera, perlu menyiapkan generasi Muslim bersyaksiyah Islam karena mereka merupakan tokoh estafet dalam memakmurkan peradaban. Untuk menjadi manusia unggul dibutuhkan sebuah sistem pada suatu negara yang menerapkan aturan Islam untuk dijadikan wadah dalam meningkatkan ketaatan dan menjalani perintah Allah secara sempurna.


Oleh Nia
(Pegiat Literasi)

JURNALVIBES.COM – Citayam Fashion Week berawal dari ide menghabiskan waktu dan adu kreativitas para remaja  untuk tampil dengan gaya berpakaian yang mereka sukai. Dalam video-video wawancara, para remaja Citayam itu kerap mengenakan busana-busana yang eksentrik ala street fashion luar negeri. (cnnindonesia.com, 25/07/22)

Munculnya fenomena di Jakarta ini turut menjadi sorotan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kementerian Agama. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Cholil Nafis mengatakan sangat mengapresiasi kreativitas para remaja agar bisa go internasional dan memberi hiburan kepada masyarakat. Meskipun begitu, beliau menolak ajang ini sebagai momen komunitas L967 untuk memamerkan perilakunya. (republic.co.id, 25/07/22)

Dari ajang ini terlihat banyak sekelompok remaja yang lebih memperhatikan penampilan fisiknya sebagai hasil dari kemajuan zaman dan modernisasi. Tidak hanya ramai di daerah Sudirman, namun Citayam fashion week sudah menjadi perbincangan hangat di sosial media. Meluasnya berita ini mengakibatkan generasi muda mengikuti gaya fashion  yang sebenarnya jauh dari kata sesuai syariat Islam. Hal ini sudah lumrah pada kehidupan masyarakat dimana mereka berkiblat pada cara berpenampilan ala Barat.

Mereka secara bergantian berlenggak-lenggok sambil memamerkan gaya busananya dengan bangga. Menurutnya hal ini hanya sekadar pertunjukan anak muda yang kreatif, bebas, dan merupakan bentuk pengembangan potensi dalam dunia fashion. Pakaian yang di mix and match memberi kesan trendy dan modern. Tidak adanya batasan ini membuat mereka menolak dalam menjalankan syariat dan enggan taat untuk berpakaian sesuai syara’.

Banyaknya anggapan bahwa antara cara berbusana dan iman merupakan hal yang berbeda dan tidak ada kaitanya satu sama lain. Sebaliknya justru pemikiran seperti ini hasil dari ide kebebasan ala Barat yang lahir dari pemamahaman sekuler yakni memisahkan antara agama dan kehidupan.

Tanpa disadari pengaruh hedonisme sudah mengakar pada diri umat Muslim. Mereka saling berlomba-lomba untuk mendapatkan gelar paling eksis. Sedikit demi sedikit generasi Muslim meninggalkan aturan berpakaian yang sudah ditetapkan Tuhan. Dimana aturan ini dibuat guna menjaga martabat umat itu sendiri agar terhindar dari tindak penyelewangan atau hal buruk lainnya.

Sebagaimana  Allah jelaskan dalam firmanNya dalam Q.S Al Ahzab ayat 57 يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِّاَزْوَاجِكَ وَبَنٰتِكَ وَنِسَاۤءِ الْمُؤْمِنِيْنَ يُدْنِيْنَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيْبِهِنَّۗ ذٰلِكَ اَدْنٰىٓ اَنْ يُّعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا
Artinya: “Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Dalam membangun negara yang sejahtera, perlu menyiapkan generasi Muslim bersyaksiyah Islam karena mereka merupakan tokoh estafet dalam memakmurkan peradaban. Untuk menjadi manusia unggul dibutuhkan sebuah sistem pada suatu negara yang menerapkan aturan Islam untuk dijadikan wadah dalam meningkatkan ketaatan dan menjalani perintah Allah secara sempurna. Wallahu a’lam bishawwab. []

Editor: Ulinnuha; Ilustrator: Fathzz


Photo Source by Google

Disclaimer: JURNALVIBES.COM adalah wadah bagi para penulis untuk berbagi karya tulisan bernapaskan Islam yang kredibel, inspiratif, dan edukatif. JURNALVIBES.COM melakukan sistem seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan JURNALVIBES.COM. Silakan mengirimkan tulisan Anda ke email redaksi@jurnalvibes.com

Show More

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Articles

Back to top button