CerpenSastra

Sedikit Cerita

Tentu saja, seorang pemuda yang menerima beasiswa kuliah dari Universitas Tokyo Zokei!! Universitas 17 terbaik bidang film dan fotografi di dunia!
Ini sebuah keajaiban kawan.



Oleh Siti Rizkiyo Ikhsan

JurnalVibes.Com– “Alunan lagu 90-an menguasai telinga, ha…ha aku tahu ini sudah tahun 2021. Tapi percayalah bahwa lagu-lagu 90-an nggak kalah enak didengar dengan lagu 2000-an. Diam dan bengong, ya itu dia kegiatan yang aku lakukan sekarang selain mendengarkan lagu “I have a dream” . Walau begitu jangan berpikir bahwa otakku kosong”, gumam Adit.

Jika dilihat dari luar, memang terlihat seperti mahasiswa yang terlalu stress karena skripsi yang tidak kunjung kelar. Aku sedang memikirkan cara agar bisa lulus SMA dengan nilai memuaskan tanpa melalaikan tugas-tugas organisasi dan komunitas.
“Ah bisa gila aku, ” dalam hati aku berkata.

Bayangkan saja kawan, dari jam istirahat dimulai sampai istirahat sekolah tinggal tiga menit lagi, aku sama sekali belum bisa membuat jadwal untuk pengerjaan tugasku.
‘’ Ah… benar-benar menyebalkan, ‘’ ucapku sambil menjambak rambut sendiri.

“Hoi Adit!, kau sudah gila ya? dari tadi bengong saja kerjaannya, sekarang ditambah ngomong sendiri sama jambak rambut, kau ini kenapa sih?”

“Hanya sedikit memikirkan sesuatu, hiraukan saja aku Us,” jawabku.

Oh ya, kenalkan dia sahabat dekatku sejak kelas X. Nama aslinya Teddy Cruise, teman-temanku termasuk aku, biasa memanggilnya Us, ha ha jauh banget ya sama nama aslinya. Ya… mau bagaimana lagi namanya bule banget. Jangan kalian pikir Si Us ini orang bule atau keturunan bule, dia asli batak tapi sudah lama tinggal di Jakarta. Nah, kenapa namanya bule? Karena orangtuanya pecinta film Mission impossible sebelum dia lahir. Makanya saat bayinya lahir, orangtuanya memberi nama Teddy Cruise, dengan alasan paling kuat karena pemeran utama film tersebut bernama Tom Cruise wkwk.

Semua berjalan dengan baik. Yang kumaksud dari sini adalah tugas-tugasku bisa aku selesaikan dengan baik dan tepat waktu, nilai sekolah? Wah tidak usah ditanya, aku dapat peringkat ke-5 seangkatan. Sejujurnya aku kaget sekali saat lihat peringkatku masuk lima besar, karena sebenarnya aku bukan tipe anak yang pintar belajar, apalagi dalam bidang eksak.

Oh ya, terkait jadwal yang aku ceritakan bagaimana? Akhirnya setelah pusing yang kebangetan, aku bisa menjadwalkan diriku sendiri untuk membagi waktu, ya walaupun dengan bantuan Us. Karena dia tahu pasti kapan waktu yang tepat untuk istirahat setelah mengerjakan sebegitu banyaknya tugas. Terima kasih Us, kamu sudah seperti pahlawan Mission Impossible dalam artian berbeda wkwk.

Nah, sebagaimana yang aku katakan tadi bahwa semua berjalan dengan baik. Apalagi dengan nilai pelajaran yang memuaskan, disini aku duduk dengan percaya diri, siap membuka laptop untuk melihat hasil siapa sajakah yang lulus SNMPTN, dan kalian tahu? Aku benar-benar percaya diri bahwa aku salah satu dari sekian banyak orang yang lulus SNMPTN.

“Aku.. gagal, “.
Hahaha lucu sekali
Masih tidak percaya, aku pun mencoba merestrat ulang web-nya.
“Ha..ha benar-benar gagal masuk, ” ucapku.
Aku tertawa, iya, tertawa sampai pada akhirnya aku tidak bisa menyembunyikan kesedihan yang mejalar di tubuhku.
‘’Menyebalkan,’’ ucapku lirih.

Bayangkan saja, aku sudah belajar mati-matian, sudah buat jadwal manage waktu, semua sudah aku lakukan untuk bisa lulus SNMPTN ke universitas yang aku inginkan, dan hasilnya, gagal. Sungguh lucu.

“Hey, sudahlah jangan dipikirkan terus,” bujuk Us
“hmm..,” gumamku
Ucapan tak selaras hati, itu yang aku rasakan sekarang, bagaimana tidak, semua teman-temanku bahkan Si Us ini sudah mulai masuk perguruan tinggi, dan aku? Hah….nasib buruk.
Kalian pikir setelah kalian baca chapter di atas aku sedih hanya karena tidak diterima SNMPTN? Ini lebih buruk kawan, setelah tes SBMPTN dibuka, aku dan Us yang sama-sama tidak lolos SNMPTN ikut melakukan tes SBM, tapi, setelah hasilnya keluar,
Aku gagal lagi.

Hanya Us yang berhasil lolos dan masuk ke perguruan tinggi yang diinginkannya.

Aku senang dia lolos, hanya saja rasa sedih dan kecewa lebih mendominasi hati karena ketidaklolosanku.
Ini memang tidak pantas ditanyakan, tapi pasti kalian pernah merasakan hal yang sama seperti aku, walaupun itu hanya sebentar. Aku bertanya-tanya dimana kehadiran Tuhan selama ini? Selama ini aku belajar mati-matian, doa dan ibadah sungguh-sungguh. Tapi apa yang kudapatkan? Kegagalan. Sungguh naas nasibku, layaknya pepatah “sudah jatuh tertimpa tangga”.
Benar-benar tidak adil.

Mungkin sebagian diantara kalian ada yang bertanya-tanya, mengapa aku tidak ambil jalur mandiri saja? Atau masuk swasta? Aku tidak sekaya itu untuk masuk jalur mandiri atau swasta, keluarga kami ini pas-pasan, tahu kalau masih ada uang untuk makan besok saja sudah bersyukur.

Ya… mau nggak mau aku ambil gapyear, selain bisa nambah waktu-waktu untuk belajar, aku juga bisa cari kerja. Sekalipun cari kerja nggak semudah yang dibayangkan, tapi syukurlah aku punya bakat dalam fotografi. Akhirnya, langsung diterima disebuah studio foto setelah lima kali berturut-turut ditolak, karena belum kuliah dan punya pengalaman sedikit tentang fotografi.

Sebulan…
Lima bulan…
Akhirnya setahun pun berlalu..
Hey kawan, kenalkan ini aku yang baru, pemuda usia 20 tahun yang berhasil lolos menjadi kandidat bahkan menang juara ti se Asia Tenggara, dalam lomba fotografi individu.

Tentu saja, seorang pemuda yang menerima beasiswa kuliah dari Universitas Tokyo Zokei!! Universitas 17 terbaik bidang film dan fotografi di dunia!
Ini sebuah keajaiban kawan. Sungguh keajaiban, aku merasa seperti minum air paling segar setelah berkelana di gurun pasir.
Aku sempat bertanya-tanya apakah aku hanya mimpi? Atau semua ini benar-benar kenyataan. Tetapi ini sungguh kenyataan, tidak kuasa aku menahan tangis bahagia, ini sungguh luar biasa.

Kupikir masa depanku akan gelap, melihat realita, aku tidak terima di universitas yang aku inginkan. Ternyata pikiranku saja yang dangkal, bahkan sampai menanyakan keberadaan Tuhan hanya karena kegagalan yang tidak seberapa.

Ucap syukur tidak henti-hentinya keluar dari lisanku, sungguh rencana tuhan tak ada bandingannya.
Alhamdulillah… alhamdulillah…

فَاِنَّ مَعَ الۡعُسۡرِ يُسۡرًا
“Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan”
Ingat kawan, bahwa kegagalan bukanlah akhir dari sebuah cerita, melainkan awal dari sebuah kesuksesan, maka hadapilah dengan kerja keras dan doa.


Disclaimer: JURNALVIBES.COM adalah wadah bagi para penulis untuk berbagi karya tulisan bernapaskan Islam yang kredibel, inspiratif, dan edukatif. JURNALVIBES.COM melakukan sistem seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan JURNALVIBES.COM. Silakan mengirimkan tulisan Anda ke email redaksi@jurnalvibes.com

Show More

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button