Israel Kembali Menyerang Gaza, Nestapa Tak Berujung

Palestina butuh sebuah kekuatan yang nyata titik bukan hanya sekadar kecaman atau retorika dari pendukungnya. Segala bentuk penjajahan yang mengatasnamakan agama harus diberhentikan. Islam harus tegak melawan kezaliman dan Islam mengharamkan sedikitpun darah setiap Muslim dan nyawa yang hilang sia-sia.
Oleh Riris Dwi
(Pegiat Literasi)
JURNALVIBES.COM – Kembali terulang derita pahit yang harus dirasakan oleh saudara di negeri Muslim Palestina. Tanah Gaza kembali terluka. Tak terhitung jumlahnya penduduk Palestina yang tersiksa, hingga meregang nyawa. Apapun alasannya penjajahan yang dilakukan Israel di atas negeri Palestina harus dihentikan dan diakhiri. Dunia hari ini telah memahami kebiadaban Israel terhadap sipil yang mengoyak nurani.
Dilansir dari Republika.co.id (6/8/2022), serangan Israel hingga kini telah mengakibatkan tewasnya 12 warga Palestina, termasuk seorang anak dan seorang wanita. Serangan juga menyebabkan 80 orang korban luka-luka.
Kebengisan akan terus berulang dari masa ke masa, semenjak perisai umat Islam telah tiada sejak tahun 1924 warga Palestina dibantai, ratusan ribu terluka, kemuliaan wanita tidak ada harganya, bahkan anak-anak menjadi yatim piatu akibat kebiadaban Israel di Palestina.
Hingga saat ini Palestina belum bisa merdeka yang menunjukkan penderitaan kaum Muslim. Kehidupan saudara kita di Palestina hidup dalam bayang-bayang penjajahan. Jalur Gaza yang di blokade, bahkan diserang menyebabkan kehidupan kaum Muslim di sana sangat sengsara. Banyak penderitaan dan setapa yang dialami oleh penduduk Palestina seakan tiada berujung. Kesulitan ekonomi hingga peregangan nyawa seolah menjadi sahabat kehidupan saudara kita di Palestina.
Konflik ini seakan tak berujung sehingga nampak tak memenuhi jalan keluarnya. Perbuatan biadab Israel sudah bisa dilihat oleh seluruh mata dunia, bahkan dunia juga mengecam atas perbuatan ini. Namun, sudah sekitar lebih dari 70 tahun lamanya tak ada solusi yang solutif untuk menghentikan nestapa rakyat Palestina. Banyak ungkapan yang silih berganti data, dunia hanya bisa mengecam Israel. Namun, dunia hari ini tetap terbuka dan ramah terhadap penjajah ini. Mereka tetap berhubungan baik dan ramah. Bisa kita lihat negeri-negeri Muslim dengan alasan perbatasan nasionalisme tak banyak bisa membantu dan membebaskan saudara di Palestina yang terus menderita.
Problem Palestina hari ini merupakan problem kita sebagai umat Islam. Palestina sendiri merupakan tempat suci bagi umat Islam selain Mekkah. Allah telah menjadikan Palestina sebagai negeri yang sangat diberkahi karena dengan adanya Baitul maqdis sebagai kiblat salat pertama bagi kaum Muslim.
Kita sebagai umat Islam seharusnya memandang permasalahan ini dengan sudut pandang Islam titik karena penjajahan ini bukan hanya sekadar permasalahan kemanusiaan saja. Namun Palestina merupakan permasalahan global umat Islam di seluruh dunia.
Oleh sebab itu, Palestina butuh sebuah kekuatan yang nyata titik bukan hanya sekadar kecaman atau retorika dari pendukungnya. Segala bentuk penjajahan yang mengatasnamakan agama harus diberhentikan. Islam harus tegak melawan kezaliman dan Islam mengharamkan sedikitpun darah setiap Muslim dan nyawa yang hilang sia-sia. Maka kaum muslim butuh pelindung sejati atau junnah.
Dengan adanya junnah akan melindungi setiap hak kaum Muslim di seluruh dunia. Tak ada yang lain selain bersatunya seluruh kaum Muslimin di seluruh dunia di bawah Panji tauhid. Dengan menghilangkan sekat-sekat nasionalisme yang menghalangi kaum muslim. Sehingga kaum Muslim butuh akan adanya institusi khilafah islamiyah yang akan menjamin kedamaian hidup dan menghargai setiap nyawa kaum Muslimin membela setiap warga negara dari.
Maka dari itu, mari kita rapatkan barisan para pemuda pembela agama Islam untuk memperjuangkan tegaknya kembali institusi khilafah bukan hanya kewajiban satu kelompok namun ini merupakan kewajiban setiap individu Muslim. Wallahu a’lam bishawwab.
Editor: Ulinnuha; Ilustrator: Fathzz
Photo Source by Google
Disclaimer: JURNALVIBES.COM adalah wadah bagi para penulis untuk berbagi karya tulisan bernapaskan Islam yang kredibel, inspiratif, dan edukatif. JURNALVIBES.COM melakukan sistem seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan JURNALVIBES.COM. Silakan mengirimkan tulisan Anda ke email redaksi@jurnalvibes.com