
Dalam Islam tugas polisi masuk dalam departemen keamanan dalam negeri, sebuah departemen yang dipimpin oleh kepala polisi yang memilki tugas menjaga keamanan.
Oleh Dian Safitri
JURNALVIBES.COM – Ironi yang tidak pernah kunjung usai, nyawa seolah tidak bernilai lagi. Pembunuhan dengan sengaja sering kali terjadi, bahkan untuk hal yang sepele nyawa bisa melayang. Salah satunya tragedi Kanjuruhan yang menelan korban ratusan jiwa.
Dilansir dari republika.co.id (22/12/2022), Ketua Umum Yayasan Lembaga bBantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Muhammad Isnur mengkritik bebasnya salah satu tersangka tragedi Kanjuruhan, yakni Eks Dirut PT LIB Akhmad hadian Lukita yang dibebaskan karena masa penahanannya habis dan berkas perkara yang tidak lengkap. Bebasnya Akhmad ini dinilai adanya ketidakberesan dalam penyidikan mengingat lambatnya penyidikan di Polda Jatim. Isnur mendesak Kapolri jenderal pol Listyo Sigit Prabowo memberi atensi atas kejadian tersebut demi menjamin keadilan bagi
Ironi hukum di negeri ini, negara yang seharusnya serius menyelasaikan masalah ini. Tidak membiarkan berlarut-larut apalagi ini menyangkut nyawa ratusan manusia. Padahal dalam Islam harga sebuah nyawa itu sangat mahal, bahkan lebih mahal dari bumi dan seisinya. Bahkan di sisi Allah Swt. hilangnya nyawa seorang Muslim lebih besar perkaranya daripada hilangnya dunia hilangnya dunia lebih ringan bagi Allah dibandingkan terbunuhnya seorang mukmin tanpa haq.
Sungguh Islam menjaga dan memelihara setiap nyawa manusia, tapi tidak dengan sistem hari ini. Hal ini bisa tampak sebagaimana yang terjadi belakangan ini, tragedi yang terjadi di Kanjuruhan yang memakan banyak nyawa korban adalah potret kerusakan akidah dan sistem yang diemban oleh negara hari ini. Untuk menuntaskan kasus ini pun mustahil rasanya mengingat lemahnya aturan juga hukum di negeri ini. Maka tidak heran jika kita melihat para penegak hukum yang suka bersikap represif terhadap rakyatnya yang sekaligus menghilangkan kepercayaan rakyat terhadap mereka.
Islam Memberi Solusi
Dalam Islam perkara menonton atau menjadi suporter bola adalah hal yang mubah, dan itu tidak menjadi masalah jika tidak melalaikan perkara wajib. Tapi jika dilihat keadaan hari ini, umat terlalaikan bahkan meninggalkan perkara wajib untuk hal-hal yang mubah, bahkan suara azan yang berkumandang tidak dihiraukan karena mungkin tertutupi dengan suara teriakan yang menggema. Padahal sejatinya mereka adalah makhluk yang diciptakan bukan untuk kesia-siaan, mereka diciptakan dengan tujuan beribadah kepada-Nya
Sebagaimana firman Allah: “Tidaklah aku menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepadaKu” (TQS Adz-Dzariyat: 56).
Tetapi lihatlah potret ummlat hari ini, yang jauh dari tujuan penciptaan bahkan jauh dari aturan Rabb-Nya. Maka tidak heran jika kerusakan, pertikaian, permusuhan mewarnai kehidupannya hari ini.
Dalam Islam tugas polisi masuk dalam departemen keamanan dalam negeri, sebuah departemen yang dipimpin oleh kepala polisi yang memilki tugas menjaga keamanan dalam negara Islam.
Sebagaimana hadis dari Anas bin Malik bahwa: “sesungguhnya Qais bin Sa’ad di sisi Rasulullah shalallahu alaihi wasallam memiliki kedudukan sebagai kepala kepolisian, dan dia termasuk di antara para amir”.(HR.Bukhari).
Karena nyawa manusia itu mahal harganya maka para penegak hukum itu akan sangat jeli mengatasi kerusuhan dengan melakukan tindakan pencegahan, melakukan antisipasi dan edukasi agar umat tertib sesuai syari’at Islam. Selain itu polisi juga akan melakukan tindakan kuratif, ketika terjadi kerusuhan, pihak polisi akan menganalisa masalahnya dan menyelesaikan dengan hukum syara’.
Maka sudah seyogyanya, umat hari ini kembali pada sistem terbaiknya yakni sistem Islam yang diterapkan secara kafah. Karena dengan sistem ini maka permasalahan akan bisa diselesaikan dan keadilan akan dirasakan. Karena seorang pemimpin akan bertindak sebagai perisai yang akan menjadi pelindung bagi umat. Wallahu a’lam bishawwab. []
Editor: Ulinnuha; Ilustrator: Fathzz
Photo Source by istockphoto.com
Disclaimer: JURNALVIBES.COM adalah wadah bagi para penulis untuk berbagi karya tulisan bernapaskan Islam yang kredibel, inspiratif, dan edukatif. JURNALVIBES.COM melakukan sistem seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim tulisan/penulis, bukan JURNALVIBES.COM. Silakan mengirimkan tulisan Anda ke email redaksi@jurnalvibes.com